Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik ketika belajar Bahasa
Jepang adalah pemahaman terhadap huruf. Huruf dalam Bahasa Jepang atau yang disebut dengan
moji terdiri atas huruf-huruf hiragana, katakana, kanji dan romaji (alphabet). Perbedaan
penggunaan huruf Jepang (Hiragana, Katakana dan Kanji) yang tidak sama dengan huruf
alphabet dalam bahasa Indonesia menjadikan peserta didik mengalami kesulitan. Kesulitan
tersebut terdapat pada aspek kemampuan menulis dan membaca huruf baik dalam kalimat
maupun paragraf. Hal inilah yang menjadikan guru masih mempergunakan huruf alphabet dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang sehari-hari di kelas.
Pada umumnya peserta didik memerlukan motivasi belajar yang tinggi agar dapat
memahami dan menguasai huruf hiragana, katakana maupun kanji secara cepat. Akan tetapi
terbatasnya pengetahuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang kreatif menjadi
salah satu penyebab rendahnya motivasi peserta didik dalam memahami huruf (moji) yang
diajarkan. Selama ini pembelajaran huruf hiragana, katakana dan kanji dinilai sangat monoton.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya sekadar menuliskan atau menampilkan
huruf satu persatu dalam slide power point. Untuk mengatasi hal tersebut, guru mencoba
menerapkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan usia dan hal-hal yang kekinian
dikalangan peserta didik yaitu dengan pemanfaatan media Gawai.
Maraknya penggunaan gawai terutama di kalangan peserta didik sudah dianggap hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka. Dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan
teknologi gawai saat ini, aplikasi android dapat menjadi media pembelajaran yang paling efektif.
Salah satu alplikasi android untuk mempelajari huruf yaitu aplikasi ‘HIKARI HINT’ yang

merupakan kepanjangan dari aplikasi “hiragana memory hint”, “katakana memory hint” dan
“kanji memory hint”. Ketiga aplikasi ini dibuat oleh the japan foundation (lembaga khusus yang
bertugas membantu pembelajaran Bahasa Jepang yang ada di dunia) untuk mempermudah guru
dalam mengajarkan huruf Jepang. Pembelajaran huruf dengan menggunakan aplikasi ini
menawarkan berbagai macam keuntungan. Peserta didik dapat meningkatkan pemahaman huruf
(moji) yang mereka dapatkan dengan belajar dan berlatih kapanpun dan di manapun dengan
menyenangkan melalui animasi yang menunjukkan hubungan antara ilustrasi jembatan keledai
dengan masing-masing huruf.
Materi pembelajaran huruf dengan menggunakan aplikasi ini terdiri dari beberapa konten,
yaitu konten tabel, konten informasi, konten belajar melalui ilustrasi dan konten kuis. Konten
tabel, memungkinkan peserta didik dapat mendengarkan pelafalan tiap-tiap huruf (Hiragana,
katakana, kanji). Konten informasi memuat penjelasan mudah mengenai huruf dan sistem atau
urutan tata cara penulisan dari masing-masing huruf. Konten belajar melalui ilustrasi,
didalamnya berisi suara dan animasi yang dapat membantu peserta didik lebih mudah mengingat
huruf. Sedangkan konten kuis digunakan untuk menguji sejauh mana pemahaman peserta didik
terhadap huruf yang telah dipelajari.
Pada saat pembelajaran huruf Jepang di kelas, misalnya pembelajaran hiragana, pada
pertemuan pertama guru meminta peserta didik untuk membuka dan mendownload aplikasi
“Hiragana memory Hint” melalui android masing-masing. Setelah proses download selesai guru
kemudian meminta peserta didik untuk mempelajari huruf satu persatu melalui ilustrasi animasi.
Ilustrasi animasi yang disajikan dalam aplikasi “Hiragana memory Hint” tersebut akan berfungsi
sebagai jembatan keledai dari bentuk masing-masing huruf. Misalnya untuk penulisan huruf
hiragana “A” dalam aplikasi ini diilustrasikan dengan animasi seekor ular yang sedang melilit
pohon. Sedangkan untuk penulisan huruf hiragana “i” diilustrasikan dengan animasi seorang ibu
yang sedang menggendong anak, dan seterusnya. Selama kegiatan berlangsung guru berkeliling
membantu peserta didik agar lebih mudah memahami huruf yang sedang dipelajari. Di akhir
pembelajaran guru dapat melakukan konfirmasi dengan cara kembali menampilkan huruf-huruf
tersebut pada slide power point dan meminta peserta didik untuk membaca huruf tersebut secara
bersama-sama.
Pada pertemuan selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan soal
yang terdapat pada konten kuis. Guru juga meminta masing-masing peserta didik untuk secara
rutin melakukan dokumentasi nilai kuis yang diperoleh dan melaporkannya. Metode berlatih soal
melalui kuis yang terdapat pada aplikasi ini terbukti efektif. Selain antusias ketika mengerjakan
kuis, peserta didik juga termotivasi untuk menghafalkan huruf hiragana agar mendapatkan nilai
kuis yang memuaskan. Pemahaman peserta didik terhadap huruf Jepang juga semakin bagus.
Melalui kegiatan ini guru juga dapat memantau perkembangan pemahaman peserta didik
terhadap huruf yang telah dipelajari berdasarkan nilai kuis yang didapatkan.

Melalui penerapan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa untuk menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar huruf Bahasa Jepang
diperlukan metode atau media pembelajaran yang efektif. Penggunaan media yang efektif akan
merangsang penciptaan suasana belajar yang menyenangkan. Media pembelajaran huruf Bahasa
Jepang “Hikari-hint” dapat menjadi salah satu solusi yang tepat. Peserta didik tidak hanya
sekadar dapat memahami huruf Jepang dengan lebih mudah akan tetapi diharapkan dapat
memperoleh pengalaman belajar yang bermakna.

 

Oleh: Fahmiyah, S.Pd (Guru SMA N 1 Ungaran)